Peningkatan Pengelolaan Unit Usaha Kampus Dengan Penguatan Manajerial Bengkel

Abstract

Program Studi Mesin Otomotif Universitas Muhammadiyah Magelangsaat ini merupakan program studi yang menjadi salah satu dari 6 (enam) Program Studi D3 Mesin Otomotif terbaik nasional serta memiliki akreditasi cukup baik. Namun, Dana Operasional Mahasiswa (DOM)masih tergantung pada SPP mahasiswa. Disisi lain,Pelayanan praktek terhadap mahasiswa sangat dibutuhkan. Menurut Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menuntut institusi perguruan tinggi untuk mengupayakan sumber dana selain dari mahasiswa. Dalam menangani permasalahan tersebut strategi yang ditempuh oleh program studi dengan mengembangkan unit usaha bengkel. Pengembangan unit usaha bengkel digunakan untuk meningkatkankualitas mutu program studi. Bengkel difungsikan sebagai laboratorium terapan tetapi juga dapat menghasilkan profit.Unit usaha bengkel yang didirikan telah mendapat pendanaan dari IBIKK selama 2 tahun. Saat ini unit usaha bengkel mendapat pendanaan skim IBIKK ditahun kedua. Target pada program ini1) mempercepat proses pengembangan budaya kewirausahaan bagi mahasiswa untuk disiapkan menjadi technopreneur setelah lulus; 2) menunjang otonomi perguruan tinggi melalui perolehan pendapatan mandiri sehingga dapat meningkatkan layanan kepada mahasiswa; 3) memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa; 4) mempercepat berkembangnya budaya pemanfaatan hasil riset program studi bagi masyarakat; dan 5) mempercepat terwujudnya link and match pembelajaran di Program Studi dengan kebutuhan pasar dan Industri.. Metode yang ditempuh dengan layanan jasa servis kendaraan modern, pengembangan teknologi otomotif ramah lingkungan, dan pengujian mesin yang didukung dengan layanan teknologi informasi. Hasil yang diperoleh pada program IBIKK tahun kedua diantaranya: 1)Layanan terhadap pelanggan denganperancancangan teknologi sistem informasi; 2)Pengadaan alat ukur dan alat diagnosis bengkel; 3)Penambahan rekruitasi pengelola bengkel; 4)Renovasi fisik bengkel dan atribut maupun petunjuk kerja; 5)Peningkatan layanan bengkel dengan maintenance, reparasi, overhoul dan diagnosis (M-R-O-D); 6)Aplikasi konversi BBM ke BBG; 7) penetapan status hukum usaha bengkel.

Kata Kunci :        Unit usaha bengkel, IBIKK, Manajerial