Penerapan Eco-Biogas Digester Pada KTT Tlumpak Makmur Semarang Dalam Rangka Mendorong Kemandirian Energi Masyarakat

Abstract

Biogas  merupakan  sumber  energi  alternatif  yang  banyak  dikembangkan  di  masyarakat. Sumber  biogas  yang  murah  seperti  limbah  kotoran  ternak  dan  instalasi  digester  yang mudah,  menjadikan  biogas  digunakan  masyarakat  sebagai  alternatif  pengganti  LPG. Kelompok  Ternak  Tani  (KTT)  TLUMPAK  MAKMUR  yang  berlokasi  di  Kelurahan Tandang, Tembalang Semarang mengelola peternakan sapi non komunal dimana limbah kotoran  sapi  masih  dikelola  secara  konvensional  dan      hanya  dimanfaatkan  sebagai pupuk  organik  untuk  kebutuhan  pertanian  masyarakat  saja.  Pemanfaatan  kotoran  sapi sebagai pupuk organik baru 10-20% dari total limbah kotoran sapi. Limbah kotoran sapi yang  tidak  dimanfaatkan  akhirnya  terbuang  begitu  saja  sehingga  merusak  lingkungan dan  menghasilkan  bau  yang  tidak  sedap.  Teknologi  eco-biogas  digester  dikembangkan dan  diaplikasikan sebagai solusi  atas  permasalahan limbah  kotoran  sapi  tersebut.  Eco- biogas  Digester  didesain  dengan  plastik  PE  dan  memanfaatkan  barang  bekas  sekitar rumah yang bisa dimanfaatkan, seperti botol bekas, kompor bekas, karet ban motor, dll. Produk utama  berupa  biogas  dimanfaatkan  sebagai  bahan  bakar pada kompor gas  dan produk  samping  bisa  dimanfaatkan  sebagai  pupuk  cair  maupun  pupuk  kompos  organik yang  bernilai  ekonomis.  Biogas  ini  dapat  menggantikan  bahan  bakar  LPG  untuk keperluan memasak satu keluarga. Selanjutnya, eco-biogas digester ini dapat diduplikasi dan  diinstalasikan  pada  masing-masing  anggota  kelompok  sehingga  dapat  mendorong terwujudnya keandirian energi masyarakat.